Yōkai ( 妖怪 ) adalah kelas obake, makhluk dalam cerita rakyat Jepang (dengan banyak asal dari Tiongkok) yang terdiri dari setan oni sampai kitsune atau wanita salju Yuki-onna. Beberapa merasuki binatang dan bagian fitur manusia (seperti Kappa dan Tengu). Yōkai umumnya memiliki kekuatan spiritual atau supernatural.
Gambar : Chōchin Obake, salah satu yōkai berbentuk lentera dalam cerita rakyat Jepang.
Amekiri
Amekiri ( 雨霧橋, et Cutter ) Pengucapan: ah-mee-kee-ree
Area yang ditinggali: perairan, khusunya yang sering dilaluipara nelayan
Kekuatan khusus: berenang dengan cepat, transformasi, ilusi
Tingkat Bahaya: mengganggu tanpa menyakiti
Kesukaan: memotong jala
Dibenci: mahluk tak tahu diri yang ingin menguasai segala hal.
Mahluk aneh nan menakjubkan, salah satu ras mahluk air yang bisa berubah wujud dan hidup didarat bahkan kadangkala terbang diudara layaknya mereka berenang di air. Mahluk ini memperoleh nama julukannya karena kebiasaannya jala ikan yang ekrapkali menghalangi pergerakan mahluk ini. Jala ikan para nelayan yang menghalangi ketika mahluk ini berenang didalam air akan diputus sampai menjadi serpihan serpihan kecil oleh capitnya yang tajam.
Tetapi, mereka hampir tidak pernah menyerang manusia, mahluk ini adalah jenis mahluk yang tenang walaupun penampilannya menakutkan. Gambaran umum tentang wujud amikiri adalah capitnya yang menyerupai capit lobster, ekor ular dan kepala mirip seperti burung camar. Beberapa sumber mencatat bahwa amikiri berukuran seperti hewan rumahan layaknya anjing atau kucing, ettapi ada juga sumber lain yang menyebutkan bahwa ukuran amikiri sebesar manusia, tepatnya seukuran anak anak.
Hampir sepanjang hidupnya dihabiskan didalam air dan jarang sekali terlihat keluar dari daerah perairan, tetapi, seperti umumnya siluman air, mereka bisa berubah wujud menjadi manusia ketika mereka berada didaratan. Alaminya, mereka tidak terlalu merasa nyaman berada didaratan terlalu lama.
Akaname
Akaname ( 寛志, Bathroom Lickers ) Pengucapan: ah-kah-nah-meh
Area yang ditinggali: Kamar mandi, Toilet, Closet
Kekuatan khusus:
Bergerak sangat cepat, bisa membersihkan segala sesuatu dengan lidah,
Tingkat Bahaya: Bermanfaat
Kesukaan: Toilet Kotor
Dibenci: Dikejutkan
Jika anda pernah mendengar suara bising yang aneh di dalam kamar mandi ketika tengah malam, mungkin itu bukanlah suara kecoa ataupun serangga rumahan lainnya. Mungkin saja, itu adalah suara yang ditimbulkan oleh Mahluk misterius Akaname yang tinggal ditoilet atau kamar mandi. Dengan adanya keberadaan mereka, bukan berarti kamar mandi tersebut harus dibersihkan, justru bagi mereka, lebih kotor lebih baik, tidak ada yang lebih mereka sukai daripada menjilat kotoran dan noda yang ada di kamar mandi.
Namanya mungkin berasal dari tubuhnya yang agak kemerahan dan ukurannya yang kecil, Akaname akan muncul dikamar mandi ketika mereka yakin bahwa orang orang didalam rumah telah tertidur lelap, mereka akan langsung menjilati seluruh ruangan kamar mandi! Tetapi, ketika seseorang datang, orang tersebut hanya akan melihat kelebatan akaname yang ketika itu akan langsung bersembunyi atau hanya mendengar suara langkah kaki Akaname didalam kamar mandi.
Mahluk ini benar benar menguntungkan walalupun kadang mengejutkan orang karena penampilanhnya yang aneh. Ini hanyalah sedikit kesalah pahaman kecil, Bukankan menjilati kotoran kamar mandi adalah hal yang bagus?
Aneh dan dihormati, Akaname datang dan pergi sesuka hati. Bagaimana cara mereka masuk kedalam rumah? Bagaimana cara mereka keluar? Bukan masalah, yang mereka mau hanyalah membantu kita, walaupun kadang hal tersebut kurang begitu kita perhatikan; mereka hanya mau noda noda dari kamar mandi kita! Jadi, memang penting menjaga kebersihan kamar mandi, tetapi mungkin anda bisa meninggalkan sedikit debu di pojok kamar mandi, atau noda noda di cermin akmar mandi. Siapa tahu, suatu malam anda beruntung bisa melihat sekelebat bayangan Akaname ketika anda terbangun untuk pergi kekamar mandi pada waktu tengah malam.
Aburashumasi
Aburashumasi ( 油すまし, The Wise One of the Oil )
Pengucapan: ah-buh-rah-soo-mah-shee
Area yang ditinggali: Hutan, Disekitar lampu minyak yang menyala.
Kekuatan khusus: Ilusi, Menghilang
Tingkat Bahaya: Sering mengganggu
Kesukaan: Minyak, Lampu Minyak, Kebijaksanaan.
Dibenci: orang yang suka merusak, orang yang tidak menghargai alam,
orang yang kejam, orang yang suka menindas.
Penampilannya yang aneh sudah cukup untuk memancing pertanyaan tentang asal usul hantu yang menarik ini. Diceritakan bahwa pada suatu masa, jika ada seorang biksu atau pendeta yang mencuri minyak, maka ia akan menjadi Abura-sumashi. Minyak tersebut digunakan untuk menyalakan lampu untuk menghangatkan badan. Abura –sumashi bersifat bijak, sangat tenang tetapi terkadang sedikit nakal dan bisa menyebabkan celaka, dan cerita tentang hantu ini masih terus berlanjut dijaman sekarang. Mahluk ini menggunakan baju dari rumput kering (yang biasa digunakan untuk melindungi badan dari hujan bagi orang jepang zaman dulu), serta membawa tongkat seperti layaknya para biksu budha,. Menggunakan sandal kayu atau sandal jerami, Mahluk ini mempunyai sesuatu yang unik dikepalanya, yang mencerminkan ketenangannya,. Menonjol keluar dari Kepalanya yang bulat dan terbuat dari batu.
Walaupun ada sumber yang berbeda pendapat tentang mahluk ini, tetapi hamper di semua cerita Abura-sumashi digambarkan sebagai sesosok mahluk yang tenang dan walaupun sedikit nakal tetapi mahluk ini tidak pernah membahayakan orang, mahluk ini sangat bijak dan pintar. Ketika seseorang bercerita tentang Abura-sumashi biasanya orang tersebut mengatakan bahwa “dia berada disekitar kita sekarang!” jika para pendengarnya mulai gelisah dan melihat disekilingnya, maka Abura-sumashi yang memang sedang berada disekitar mereka akan segera menghilang. Abura-sumashi biasanya muncul pada musim dingin dan menyukai kehangatan yang dihasilkan oleh lampu minyak, Mahluk ini akan menghilang jika lampu tersebut mati. Adalah kesempatan yang baik jika bisa berbincang dan berteman dengan mahluk ini.
Aburakago
Aburakago ( 宮日, Oil Child )
Pengucapan: ah-buh-rah-kah-goh
Area yang ditinggali: disekitar lampu, khususnya lampu minyak
Kekuatan khusus: Api, Ilusi
Tingkat Bahaya: tak mengganggu
Kesukaan: Minyak dan Lampu
Dibenci: orang jahat, tamak dan rakus.
Hanya sedikit informasi yang ada tentang siluman aneh yang biasa disebut dengan nama Aburakago. Mahluk ini mencul dengan wujud anak kecil yang melayang mengitari lampu untuk mendapatkan minyaknya. Kemunculan nya biasanya disertai denGan satu atau lebih bola api atau biasa dikenal dengan nama Hitodama. Mahluk ini menjilati minyak dari lampu dan membuat minyak lampu tersebut habis dengan cepat.
Beberapa cerita mengatakan bahwa aburakago adalah manifestasi dari para pencuri minyak , setelah mereka menjadi hantu,kebiasaan mereka terus berlanjut. Berbagai pendapat bermunculan untuk menceritakan asal usul dari mahluk ini, dan apapun pendapatnya yang pasti aburakago adalah mahluk misterius yang mempunyai perilaku aneh.
Jika anda memiliki lampu minyak, hati hatilah, sebab aburakago adalah hantu minyak yang selalu lapar,. Tetapi anda tiddak bisa menyalahkan mereka karena menghabiskan persediaan minyak lampu anda yang biasa digunakan untuk menhangatkan badan dan merupakan komoditi berharga di musim dingin. Jika anda memiliki persediaan minyak yang berlebih, berbagilah dengan hantu ini,. Jangan cepat memutuskan untuk membasmi hantu ini.
Tengu ( 天狗 ) adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu Kami penunggu gunung, atau yōkai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung. Tengu memiliki hidung yang panjang, wajahnya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang. Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa tongkat yang disebut kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami agama Buddha. Nama lainnya adalah Gehō-sama ( 外法様, tuan sihi r).
Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti "sangat bangga dengan diri sendiri". Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan "hana ga takai" (hidungnya tinggi).
Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti "sangat bangga dengan diri sendiri". Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan "hana ga takai" (hidungnya tinggi).
Tengu berhidung panjang seperti dikenal orang zaman sekarang merupakan hasil penggambaran orang pada abad pertengahan. Dalam cerita Konjaku Monogatari-shū, tengu digambarkan bisa berlari di udara, dan sebagai hantu berbentuk burung rajawali yang membuat orang kerasukan. Penggambaran tersebut diperkirakan mengambil model dari hantu Temma dalam konsep agama Buddha yang digambarkan berbadan manusia dan memiliki sepasang sayap.
Model awal tengu kemungkinan berubah pada paruh pertama zaman Muromachi. Dalam kumpulan cerita rakyat Otogizōshi terdapat cerita Tengu no Dairi (Istana Tengu) yang tokoh utamanya bernama Kurama Tengu. Selain itu, Ushiwakamaru dikabarkan menerima pelajaran seni pedang dari Tengu di Kuil Kurama. Dalam Hikayat Heike, tengu digambarkan seperti "Manusia tapi tidak seperti manusia, burung tapi tidak seperti burung, anjing tapi tidak seperti anjing, tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki manusia, wajahnya seperti anjing, memiliki sayap di kanan kiri, dan bisa terbang."
Kitsune
Kitsune ( 狐 ) adalah sebutan untuk binatang rubah dalam bahasa Jepang. Dalam cerita rakyat Jepang, rubah sering ditampilkan dalam berbagai cerita sebagai makhluk cerdas dengan kemampuan sihirnya yang semakin sempurna sejalan dengan semakin bijak dan semakin tua rubah tersebut. Selain itu, rubah mampu berubah bentuk menjadi manusia. Dalam legenda, rubah sering diceritakan sebagai penjaga yang setia, teman, kekasih, atau istri, walaupun sering terdapat kisah rubah menipu manusia.
Di zaman Jepang kuno, rubah dan manusia hidup saling berdekatan sehingga legenda tentang kitsune muncul dari persahabatan antara manusia dan rubah. Dalam kepercayaan Shinto, kitsune disebut Inari yang bertugas sebagai pembawa pesan dari Kami. Semakin banyak ekor yang dimiliki kitsune (kitsune bisa memiliki sampai 9 ekor), maka semakin tua, semakin bijak, dan semakin kuat pula kitsune tersebut. Sebagian orang memberi persembahan untuk kitsune karena dianggap memiliki kekuatan gaib.
Mitos kitsune sering menjadi bahan perdebatan, karena seluruhnya mungkin berasal dari sumber asing atau bisa juga merupakan konsep asli Jepang yang berkembang di abad ke-5 SM. Sebagian mitos tentang rubah di Jepang bisa ditelusur hingga ke cerita rakyat Tiongkok, Korea, atau India. Cerita paling tua tentang kitsune berasal dari Konjaku Monogatari yang berisi koleksi cerita Jepang, India, dan Tiongkok yang berasal dari abad ke-11. Cerita rakyat Tiongkok mengisahkan makhluk huli jing (arwah rubah) yang mirip kitsune dan bisa memiliki ekor hingga sembilan. Di Korea, makhluk yang disebut kumiho (rubah berekor sembilan) merupakan makhluk mistik yang telah berumur lebih dari seribu tahun. Rubah di Tiongkok dan Korea digambarkan berbeda dengan rubah di Jepang. Tidak seperti di Jepang, rubah kumiho di Korea selalu digambarkan sebagai makhluk jahat. Walaupun demikian, ilmuwan seperti Ugo A. Casal berpendapat bahwa persamaan dalam cerita tentang rubah menunjukkan bahwa mitos kitsune berasal kitab India seperti Hitopadesha yang menyebar ke Tiongkok dan Korea, hingga akhirnya sampai ke Jepang.
Sebaliknya, ahli cerita rakyat Jepang, Nozaki Kiyoshi, berargumentasi bahwa kitsune sudah dianggap sebagai sahabat orang Jepang sejak abad ke-4, dan unsur-unsur yang diimpor dari Tiongkok dan Korea hanyalah sifat-sifat jelek kitsune. Nozaki menyatakan bahwa dalam naskah Nihon Ryakki asal abad ke-16, terdapat cerita tentang rubah dan manusia yang hidup berdampingan di zaman kuno Jepang, sehingga menurut Nozaki merupakan latar belakang timbulnya legenda asli Jepang tentang kitsune.
Peneliti Inari bernama Karen Smyers berpendapat bahwa ide rubah sebagai penggoda manusia, serta hubungan mitos rubah dengan agama Buddha diperkenalkan ke dalam cerita rakyat Jepang melalui cerita serupa asal Tiongkok, namun Smyers mengatakan beberapa cerita berisi unsur-unsur cerita yang khas Jepang.
Tsuchinoko
Tsuchinoko ( ツチノコ ) adalah hewan yang dilaporkan ada di Jepang tapi belum pernah bisa dibuktikan (cryptid). Bentuknya seperti ular namun berperut gendut mirip botol atau pin boling dengan ekor yang kecil mirip ekor tikus. Hewan ini dilaporkan pernah "dilihat" saksi mata di berbagai tempat di Jepang, kecuali di Hokkaido dan Kepulauan Ryukyu. Hingga kini, tsuchinoko belum pernah berhasil ditangkap orang karena saksi mata menjadi takut, atau hewan ini lebih dulu melarikan diri.
Nama "Tsuchinoko" berasal dari nama lokal untuk "hewan" ini menurut penduduk daerah Kansai (Kyoto, Mie, Nara, dan Shikoku). Di daerah Kanto, penduduk menyebutnya sebagai bachihebi. Beberapa pemerintah daerah di Jepang menawarkan hadiah uang dalam jumlah besar bagi orang yang berhasil menangkap tsuchinoko. Hadiah uang sebesar 100 juta yen pernah ditawarkan kota Itoigawa, Niigata.
Saksi mata yang mengaku pernah "melihat" tsuchinoko melaporkan ciri fisik dan tingkah laku sebagai berikut:
* Dibandingkan dengan ular biasa, bagian perut sedikit agak gendut
* Kuat meloncat hingga sekitar 1 meter
* Suka minum sake
* Bisa berbunyi "chii"
* Bergerak dengan sangat cepat
* Cara bergerak seperti ulat atau menggulung diri sambil menggigit bagian ekor dan berputar bagaikan roda
* Dari mulut menyemburkan api.
Kuchisake-onna
Kuchikase-onna ( 口裂け女 ) atau wanita bermulut robek adalah sejenis siluman dalam mitologi dan legenda urban Jepang. Ia berwujud seorang wanita yang menutup mulutnya yang robek dengan kipas, syal atau masker operasi (versi yang paling populer). Ia sering muncul di jalan-jalan yang sepi dan bertanya pada orang yang ditemui apakah dirinya cantik. Bila orang itu menjawab tidak atau ketakutan melihat wujud seramnya ia akan membunuh orang itu.
Dalam legenda, Kuchisake-onna tadinya adalah seorang wanita muda yang hidup pada Zaman Heian. Kemungkinan ia adalah seorang istri atau selir samurai. Ia dikaruniai wajah yang sangat cantik namun sombong, ia juga sering berselingkuh di belakang suaminya. Suaminya merasa sangat cemburu dan dikhianati menyerangnya dan membelah mulutnya dari kuping ke kuping. “Sekarang siapa yang akan berkata kau cantik?” ejek suaminya.
Sementara dalam versi legenda urban, Kuchisake-onna adalah seorang wanita korban operasi wajah yang gagal. Konon katanya, dokter yang mengoperasi wajahnya memakai pomade (jenis minyak rambut) dengan bau yang menusuk. Ketika sedang dioperasi ia tidak bisa tenang karena bau itu sehingga si dokter secara tidak sengaja memotong mulutnya hingga robek. Wanita itu menjadi histeris dan marah lalu membunuh dokter itu. Belakangan ia dibunuh oleh para penduduk kota dan menjadi hantu penasaran.
Ada beberapa versi lain mengenai asal-usulnya namun kurang populer, misalnya:
* Korban kecelakaan lalu-lintas yang wajahnya rusak.
* Seorang wanita yang mengalami gangguan kejiwaan sehingga merobek mulutnya dengan benda tajam.
* Seorang wanita korban pemerkosaan yang mulutnya dirobek oleh si pemerkosanya atau ia sendiri yang melakukannya setelah menjadi gila karena perkosaan itu.
* Seorang wanita yang leluhurnya memperoleh uang haram dengan menyembah siluman anjing sehingga anak cucunya dikutuk bermulut robek dan bila mati akan menjadi siluman.
Ame-onna
Ame-onna ( 雨女 , Rain Woman )
Diceritakan bahwa mahluk ini sama dengan dewa gunung dari legenda china yang berubah menjadi awan pada pagi hari dan mejadi hujan pada sore harinya, roh perempuan ini lebih dikenal sebagai sosok dewa daripada sesosk hantu,. dia kadang terlihat sedang berjalan pada malam hari ketika hujan turun. para petani yang sangat bergantung pada hujan untuk mengairi sawah mereka selalu berharap akan kedatangan mahluk ini. karena, kemanapun mahluk ini berjalan, hujan akan mengikutinya.
Ao-bōzu
Ao-bōzu ( 青坊主, Blue Priest ) adalah jenis Jepang yōkai (hantu legenda rakyat) yang muncul pada abad ke-18 seniman Toriyama Sekien buku ' Gazu Hyakki Yakō .
Aobōzu ini digambarkan dalam Gazu Hyakki Yakō sebagai pendeta Budha berdiri bermata-satu di samping sebuah gubuk jerami, namun karena tidak ada penjelasan gambar,'s spesifik karakteristik aobōzu tetap tidak diketahui.
Hal ini diyakini bahwa aobōzu adalah inspirasi langsung untuk imam bermata satu -Kozo hitotsume yang hadir dalam gambar yōkai, seperti Sawaki Suushi 's Hyakkai-Zukan diterbitkan pada 1737. Ada juga teori bahwa karena kanji ao ( 青 ) dalam namanya juga berarti tidak berpengalaman, itu digambarkan sebagai seorang imam yang belum belajar cukup.
Ao-andon
Ao-andon ( 青行灯, blue lamp ghost ) pada jaman Edo, ada permainan populer pada masa itu, yaitu hyau monogatari atau "a hundred stories"/ beberapa orang akan berkumpul dalam satu ruangan dimana ada 100 lilin dinyalakan didalam lampu andon yang dilapisi kertas biru untuk menciptakan suasana horor. lalu seratu cerita hantu akan diceritakan oleh orang orang dalam ruangan tersebut. ketika satu cerita selesai, maka satu lilin akan dimatikan. ketika cerita terkahir diceritakan dan ruangan berubah menjadi gelap, iblis yang dikenal dengan nama ao-andon akan muncul.
Yuurei
Yuurei ( 幽霊 ) Berdasarkan ajaran shinto, semua manusia punya roh yang disebut"reikon." ketika seseorang meninggal, reikon meninggalkan jasadnya dan pergi bersama roh leluhur. Tapi, ketika sesorang mati karena terbunuh, tewas dalam perang, bunuh diri, atau jika tidak diadakan upacara pemakaman yang layak, reikon akan menjadi yuurei untuk membalas dendam. kebanyakan yuurei adalah hantu wanita yang hidupnya menderita karena cinta, cemburu, kesedihan, atau penyesalan. yuurei lelaki sangat jarang.
Yuurei biasanya muncul dalam kimono putih (katabira), yang biasa dipakaikan ketika akan dikubur, katabira tak berlengan, biasanya jasad juga diberi kertas atau kain persegi putih (hitaikakushi) pada wajahnya. Yuurei dipercaya muncul pada pukul 2 atau 3 pagi. dalam cerita jepang, hantu yuurei bisa muncul dalam berbagai cerita, misalnya sadako, akaname, amenonna, anyobo, arikura-no-baba, funnayurei, futakuchi-onna, harionago, hiderigami, hone-onna, kage-onna, katawa-guruma, dll
Ayakashi
Ayakashi ( あやかし, Strange Sea Serpent, Ikuchi ) Konon sering dijumpai Di perairan jepang, ayakashi mahluk yang mirip dengan belut, tubuhnya tidak begitu besar tetapi panjangnya mencapai ribuan meter, jika ia melintas diatas perahu kecil, bisa menghabiskan waktu 2 – 3 hari untuk ia selesai melintasinya,. Jika ada orang yang menceburkan diri untuk kabur ketika ayakashi melintas diatas perahu, maka tubuh orang tersebut akan meleleh akibat minyak yang dikeluarkan dari kulit ayakashi.
Bake-neko
Bake-neko ( 化け猫, Ghost Cat ) Seluruh budaya dipenjuru dunia pasti mengenal segala sesuatu tentang kucing, mahluk yang kita bawa kerumah sebagai hewan peliharaan dan sangat jinak, tetapi juga memiliki insting sebgai predator sehingga mereka berguna sebagai pembasmi hama tikus, mereka hewan yang tenang serta berkembang biak dengan mudahnya. Dengan berbagai keistimewaan tersebut, maka tidak heran, dalam legenda jepang, kucing memiliki potensi untuk bertransformasi sebagai monster, sama seperti rakun atau rubah
Pada masa lalu, ada kepercayaan bahwa bahwa jika seekor kucing dipelihara sampai berumur 13 tahun atau di literature lain diceritakan hanya 3 tahun atau seekor kucing memiliki berat sampai satu kan ( sekitar 8 pon) maka kucing tersebut akan berubah menjadi bake-neko.
Dengan kekuatannya, bake-neko bisa berukuran sangat besar, hingga jika ia memasukan cakarnya kedalam pintu rumah untuk mencari mangsa manusia sama seperti ia memasukan cakarnya kedalam lubang tikus. Mereka juga bisa berubah wujud menjadi bentuk manusia, mereka akan membunuh manusia lalu meniru wujud manusia tersebut.
Cerita tentang bake-neko yang sangat terkenal adalah cerita tentang seorang pria yang bernama Takasu Genbei yang kehilangan kucing setelah ia pelihara selama bertahun tahun, kejadian itu bersamaan dengan berubahnya kepribadian ibunya. Ibunya sering sekali mencuri makanan dari toko lalu membawanya kedalam kamarnya untuk dimakan. Ketika keluarganya mulai curiga, mereka mengintip kedalam kamar wanita tersebut dan melihat sesosok monster mengerikan dengan pakaian wanita sedang mengunyah mainan untuk binatang. Takasu mencoba untuk tidak mempercayai apa yang ia lihat seiring dengan waktu berlalu, ibunya menghilang tetapi kucing peliharaannya kembali, suatu ketika waktu ia mengganti tatami di kamar ibunya, ia menemukan sesosok jasad wanita yang tinggal tulang belulang.
Kucing seringkali dihubungkan dengan kematian, dan kucing dipercaya akan menebarkan penyakit kepada orang yang membencinya, kadang di jepang kucing akan dikurung untuk menghindari berubahnya kucing tersebut berubah menjadi a kasha, yaitu iblis berwujud kucing yang turun dari langit untuk mencuri mayat. Jenis bake-neko yang memiliki ekor garpu yang dikenal dengan sebutan nekomata dipercaya sanggup mengendalikan mayat seperti boneka.